Keerom – Menindaklanjuti salah satu program TNI AD tentang ketahanan pangan untuk membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kodim 1701/Jayapura melakukan pendampingan kepada PT. Papua Agrindo Lestari yang mengolah lahan masyarakat tidak terpakai seluas 51 Ha di Arso 3 dan Arso 4, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom.
Sebuah terobosan inovatif dari Kodim 1701/Jayapura bersama PT. Papua Agrindo Lestari dengan melakukan transformasi pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan basah. Kodim 1701/Jayapura menyambut baik langkah yang dilakukan PT. Papua Agrindo Lestari dengan melaksanakan pendampingan. Langkah ini menandai kolaborasi yang efektif dan efisien antara TNI AD dan sektor swasta dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Dandim 1701/Jayapura Kolonel Inf Hendry Widodo melalui Pasiter Mayor Inf Afandi melaksanakan kunjungan sekaligus peninjauan untuk melihat secara langsung sejauh mana progres program ketahanan pangan ini berjalan. Senin (19/2/2024)
Dalam kunjungannya, Pasiter Kodim bersama timnya meninjau lokasi yang sebelumnya terbengkalai dan tidak dimanfaatkan secara optimal. Melalui kemitraan yang strategis dengan PT. Papua Agrindo Lestari, lahan tersebut kini telah bermetamorfosis menjadi lahan basah yang produktif, memperkuat ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi lokal.
“Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan program Pemerintah Daerah untuk pencapaian pemenuhan hak atas pangan, meningkatkan ketahanan pangan nasional dan lokal, serta meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat guna kepentingan pertahanan negara, ” ungkap Pasiter.
”Kita memilih komoditas jagung, jenis bibit yang digunakan Bibit Pisi 99. Rencananya nanti di sini juga akan dibangun gudang sekaligus pabrik pengolahan hasil jagung. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, sehingga para petani jagung tidak perlu jauh-jauh membawa ke kota untuk memasarkan hasil panennya, ” ujarnya.
Menurutnya, banyak keuntungan yang masyarakat dapatkan dari program ketahanan pangan ini. Selain pemanfaatan lahan tidur yang tidak terpakai, masyarakat juga mendapatkan hasil dari sewa lahan tersebut, bukan hanya itu saja, para petani juga dapat secara langsung menjual hasil panennya ke pabrik. Pihaknya juga akan memastikan pendampingan yang dilaksanakan Kodim 1701/Jayapura berjalan sesuai yang direncanakan sehingga program ketahanan dapat terwujud.
”Target di wilayah Kodim sendiri ada 200 Ha untuk pemanfaatan lahan tidur, saat ini telah terealisasi seluas 71 Ha dengan rincian di Kampung Kwansu seluas 10 Ha kerja sama dengan petani lokal dan Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jayapura, di Arso 3 dan Arso 4 Distrik Skanto seluas 51 Ha dengan menggandeng PT. Papua Agrindo Lestari dan di Arso 6 ada lahan seluas 10 Ha lokasi di mana akan dibangun Makorem. Rencana akan kita kerjakan, masih tahap koordinasi dengan pemilik lahan dan Dinas Pertanian Kabupaten Keerom, ” terang Mayor Afandi.
Kegiatan tersebut tidak hanya menunjukkan upaya kreatif dalam pengelolaan lahan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya lahan basah baru ini serta rencana pabrik penampungan jagung, diharapkan akan terjadi peningkatan produksi pangan lokal serta menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.
Sementara itu, peran PT. Papua Agrindo Lestari dalam program ini juga tidak dapat diabaikan. Dengan keahlian dan sumber daya yang dimiliki, perusahaan tersebut telah membantu mengubah visi menjadi kenyataan, mengubah lahan tidur menjadi lahan basah yang produktif dan berkelanjutan.
Langkah-langkah kolaboratif seperti ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan momentum penting dalam membangun hubungan yang kuat antara TNI, sektor swasta, dan masyarakat. Semua pihak berharap bahwa inisiatif ini akan menjadi contoh inspiratif bagi upaya-upaya serupa di seluruh wilayah, membawa dampak positif yang lebih luas bagi pembangunan Papua yang berkelanjutan. (Redaksi Papua)